Mandela: 'Maafkan tapi jangan lupakan '

Terbaru  7 Desember 2013 - 21:57 WIB
mandela
Sifat pemaaf Nelson Mandela menjadi pelajaran bagi dunia
Nelson Mandela memiliki sifat pemaaf luar biasa, itulah kenangan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang bertemu Mandela pada 2003.
Pertemuan itu terjadi saat Kalla masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di pemerintahan Presiden Megawati Sukarnoputri.
Pejuang yang mendobrak kekuasaan apartheid di Afrika Selatan itu menurut Kalla meninggalkan pelajaran berharga bagi dunia.
jusuf kalla
Jusuf Kalla bertemu Mandela di Jakarta pada 2003
"Kita tahu semua dan kita menghormati Nelson Mandela dan melaksanakan perjuangan dengan damai... Kita tahu sistemnya forgive but don’t forget [maafkan tapi jangan lupakan] itu kan menjadi suatu pelajaran dunia untuk rekonsiliasi," kata Kalla.
Mandela memimpin transformasi dan rekonsiliasi Afrika Selatan, usai dibebaskan dari penjara di Pulau Roben pada 1990.
"Separah apapun itu ternyata dapat diatur dengan rekonsiliasi. Kedua adalah kita belajar ketangguhan beliau penjara 27 tahun dan itu luar biasa," kenang Kalla.
Ia juga menyanjung Mandela yang "sederhana dan tidak mementingkan diri sendiri."
"Kalau orang lain, sudah dipenjara 20-an tahun, ketika dia memimpin dia akan kembali penjarakan orang itu [yang memenjarakannya]," kata Kalla.
Nelson Mandela Klikmeninggal dunia pada usia 95 setelah lama dirawat karena menderita infeksi paru-paru.
Sumber (BBC Indonesia)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment